Skemanews.com, Gorontalo — Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie di Kota Gorontalo, dalam rangka kegiatan reses masa sidang tahun 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi pelayanan kesehatan di daerah serta mendengar aspirasi dari pihak rumah sakit terkait berbagai kendala dan kebutuhan yang dihadapi.

Dalam kesempatan itu, Rachmat Gobel menyampaikan bahwa sektor kesehatan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan manusia. Namun, ia menyoroti bahwa dalam lima tahun terakhir, sektor ini masih menghadapi banyak persoalan mendasar, mulai dari anggaran, infrastruktur, hingga kualitas layanan.
“Terus terang, selama lima tahun pertama saya di DPR RI, saya melihat sektor kesehatan kita masih belum maksimal. Saya bahkan termasuk yang sering mengkritisi besarnya anggaran kesehatan yang mencapai triliunan rupiah, tapi hasilnya belum terasa signifikan bagi masyarakat,” ujar Rachmat Gobel. Selasa (28/10/25).
Rachmat menjelaskan, anggaran besar seharusnya diimbangi dengan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Ia mengingatkan agar proyek-proyek besar di bidang kesehatan tidak dijadikan ladang korupsi, karena hal tersebut akan sangat merugikan masyarakat.
“Saya tidak ingin mendengar proyek besar di bidang kesehatan justru menjadi celah korupsi. Ini yang paling saya tidak suka. Kita bicara soal nyawa dan masa depan masyarakat, jadi pengelolaannya harus benar-benar bersih,” tegasnya.
Meski sektor kesehatan bukan merupakan bidang yang berada langsung di bawah mitra kerja Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel menilai bahwa peningkatan layanan publik, termasuk kesehatan, tidak bisa dilepaskan dari peran ekonomi dan investasi.
“Kesehatan memang tidak di bawah komisi saya, tapi saya belajar banyak dari potret sosial di Gorontalo. Kesehatan, pendidikan, dan ekonomi adalah satu kesatuan. Kalau ekonomi tidak tumbuh, orang akan mudah sakit. Kalau masyarakat sehat, mereka bisa bekerja dan berkontribusi pada pendapatan daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rachmat Gobel menegaskan bahwa untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Gorontalo, tidak cukup hanya mengandalkan anggaran pemerintah. Diperlukan investasi besar yang mampu membuka lapangan kerja dan memperkuat daya saing daerah.

“Kalau kita hanya berharap dari APBD dan APBN, itu tidak akan cukup. Kita harus membuka ruang bagi investasi. Saya melihat Gorontalo Utara punya potensi besar untuk dijadikan lokomotif pembangunan. Dari sana, pertumbuhan ekonomi bisa menjalar ke seluruh wilayah Gorontalo,” tutur Wakil Ketua DPR RI itu.
Dalam visi jangka panjangnya, Rachmat Gobel ingin menjadikan Gorontalo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial baru di Indonesia Timur, dengan mengedepankan prinsip pembangunan yang berkeadilan. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan sektor swasta untuk mempercepat kemajuan daerah.
“Saya selalu bilang kepada teman-teman di DPRD dan pemerintah daerah, kita ini harus membangun rumah besar bersama. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama, efisiensi, dan keberanian untuk membuka peluang investasi,” ujar Rachmat.
Menutup kunjungan tersebut, Rachmat menyampaikan apresiasi kepada manajemen dan tenaga medis RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yang tetap berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat meskipun masih menghadapi berbagai keterbatasan. Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap fasilitas kesehatan, karena rumah sakit merupakan barometer kesejahteraan masyarakat.
“Kalau banyak orang sakit, itu artinya ada yang tidak beres dalam sistem ekonomi dan sosial kita. Kesehatan adalah indikator utama kesejahteraan. Karena itu, saya ingin rumah sakit ini bisa terus berkembang dan menjadi contoh pelayanan kesehatan terbaik di Gorontalo,” tutup Rachmat Gobel



















