SKEMANEWS.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango, Kristina Mohammad Udoki, atau akrab disapa Femmy Udoki, menggelar Reses Masa Persidangan Ketiga Tahun 2024-2025 di Desa Molamahu, Kecamatan Bone, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar seratus peserta ini, Femmy dibanjiri berbagai keluhan, masalah, dan permohonan bantuan dari kepala desa serta masyarakat Kecamatan Bone.
Kepala Desa Molamahu, Erwis Tumuhulawa, menyampaikan terima kasih kepada Kristina Mohamad Udoki atas dipilihnya Desa Molamahu sebagai lokasi reses.
Erwis juga menyoroti keluhan terkait rencana pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) oleh Kementerian Perikanan yang tak kunjung terealisasi, meskipun sudah beberapa kali disurvei dan dijanjikan pada tahun 2024.
“Mohon Ibu Femmy dapat menyampaikan hal ini kepada Pak Menteri, kebetulan Menteri Perikanan kan dari Partai Amanat Nasional (PAN),” ujar Erwis.
Selain itu, Zain, salah satu warga Permata, memohon agar diupayakan pembangunan jalan tani dan tambatan perahu untuk mendukung ketahanan pangan.
Amir Lakoro, Tokoh Masyarakat Molamahu, menyampaikan permohonan bantuan untuk perbaikan Masjid Jami Al-Azis dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, serta berharap bantuan besar dari kementerian melalui relasi Femmy Udoki.
Keluhan lain datang dari Harson Djafar terkait banjir di Dusun III Desa Molamahu yang disebabkan tidak adanya drainase di sebelah Gunung jalan trans, menyebabkan air meluap dan menggenangi rumah warga.
Ibu Yusni Inombi juga menyampaikan aspirasi agar Femmy Udoki memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan penghasilan melalui program UMKM, sehingga para istri petani, nelayan, dan pekerja lainnya bisa lebih mandiri dan tidak terpaksa meminjam uang.
Tanggapan Femmy Udoki
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Femmy menyatakan akan mendiskusikan masalah tertundanya pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dengan pihak kementerian saat kunjungan ke Jakarta, mengingat Menteri Kelautan dan Perikanan berasal dari partai yang sama.
“Untuk program yang sifatnya bangunan fisik, saya belum bisa menjanjikan apa-apa di tahun ini maupun tahun depan. Karena, pembangunan fisik belum ada, sebab masih efisiensi anggaran. Apalagi pembangunan jalan tani dan tambatan perahu membutuhkan anggaran besar, kalaupun dibangun dengan dana desa juga, pasti tidak akan cukup,” jelas Femmy.
Terkait bantuan masjid, Femmy optimis bisa membantu di tahun depan, dengan catatan masjid tersebut belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Untuk tahun ini, saya sendiri mendapatkan hanya empat yang bisa diusulkan, karena memang belum ada pokir, hanya sebatas komunikasi baik dengan pihak Kesra apalagi masalah bantuan untuk masjid,” tambahnya.
Femmy memastikan bahwa bantuan untuk masjid, majelis taklim, dan rukun duka akan tersedia tahun depan dengan jumlah anggaran yang disesuaikan, selama kuota masih mencukupi.
Terakhir, mengenai UMKM, Femmy menyampaikan kabar baik bahwa tahun ini ada 300 UMKM yang diusulkannya.
“Sekarang masih dalam proses pengumpulan berkas, jadi yang mau mengurus silakan menghubungi kepala desa atau langsung menghubungi saya. Kalau sampai saat ini masih kurang sementara batas tanggal 30. Kalaupun masih ada kuota dan cukup waktu, nanti proposalnya diantar,” pungkasnya.